Wujudkan Smart City, ini Kunci dan Syarat Pengembangannya

Makassar - Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia gencar mendorong pengembangan smart city dengan gerakan 100 smart city. Gerakan tersebut dimulai oleh kota Makassar dan saat ini diharapkan menjadi salah satu kota yang komitmen terhadap smart city-nya tak diragukan. Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ashwin Sasongko saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Arah Strategis Kebijakan Transformasi Digital dalam Mendorong Kota Cerdas, kemarin (06/03).

"Dimulai beberapa tahun lalu, bukan kebetulan Wantiknas mengadakan acara ini di sini, tetapi bagaimana sejarah berawal dari kota Makassar yang berarti kita harapkan Makassar terus berkembang," terang Ashwin.

Menurutnya, kunci sukses dalam pengembangan smart city yaitu dari pemimpin dan kolaborasi antar stakeholder. "Leadership menentukan sekali dari kota tersebut, mulai dari walikota, bupati, hingga gubernur. Membangun tidak hanya dari pemerintah, tapi ada masyarakat, operator, dan lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut, Ashwin menuturkan bahwa ada beberapa catatan yang menjadi perhatian dalam pengembangan smart city, baik itu pemerintah maupun masyarakat luas. 

"Masyarakat luas perlu diajak bersama membangun smart city di kotanya, evaluasi berkala dari hasil program smart city, perhatikan fasilitas yang dibangun agar betul-betul sampai ke masyarakat," terangnya. 

Sementara itu, Pejabat Walikota Makassar, M Iqbal S Suhaeb menuturkan syarat menjadi kota cerdas perlu memperhatikan kenyamanan masyarakat dengan adanya berbagai program dari smart city. 

"Kita harus mengetahui bagaimana membuat masyarakat senang dengan smart city artinya happy customer, bukan kebalikannya, pemerintah merasa hebat sendiri. Makanya saya selalu tekankan, smart city bukan melulu tentang internet, tapi kenyamanan masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan tantangan yang dihadapi Kota Makassar adalah pada elemen smart people, bagaimana mengubah mindset masyarakat. 

"Pengalaman kita setiap demo lampu lalu lintas mati, cctv kena batu. Kadang membangun smart city bukan hal sederhana, sebab perlu merubah paradigma masyarakat," katanya.

Di sisi lain, Dekan Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin, Amiruddin menyampaikan masukannya terkait pengembangan sumber daya manusia yang menjadi prioritas penting dalam smart city. 

"Langkah-langkah yang perlu dilakukan. Pertama, inisiasi, kalau kita tidak memulai ya tidak akan tercapai. Misalnya dari Infokom melakukan perubahan dari manual ke digital. Tapi sekali lagi bagaimana mengembangkan sumber daya manusia," terang Amir.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah kalangan, baik itu pemerintah yang mendampingi pejabat walikota, yakni Kadis Kominfo Kota Makassar, Kadis Perhubungan, Kadis Sosial, Kadis Perdagangan, serta dari akademisi dan para praktisi teknologi.
 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas