Setelah untung Rp4,43 triliun di 2023, kini industri pinjol rugi Rp135,6 miliar

OJK mencatat industri pinjol (pinjaman online) cetak rugi bersih Rp135,61 miliar pada awal 2024 setelah tahun lalu raih untung.

Industri fintech lending atau pinjol merugi Rp135,61 miliar pada Januari 2024. Padahal bisnis pinjaman online ini mencatatkan laba Rp4,43 triliun sepanjang 2023.  Berdasarkan data Statistik P2P Lending Periode Januari 2024 Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, industri pinjol mencatatkan laba setiap bulan selama tahun lalu. Laba terkecil pada 2023 yakni Januari Rp40,58 miliar dan tertinggi pada November Rp608,21 miliar.

Rasio profitabilitas atau rasio laba terhadap total aset (ROA) industri pinjol turun  1,93%. Rasio laba bersih terhadap total ekuitas (ROE) menurun 3,76%.  Sementara itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik dari Desember 2023 89,75% menjadi 95,87% pada Januari 2024. BOPO sepanjang tahun lalu stabil di kisaran 86,7% - 89,75%. Total ada 101 pinjol yang memiliki izin OJK. Sebanyak tujuh di antaranya syariah.

Total aset 101 pinjol tersebut Rp7,03 triliun, dengan liabilitas Rp3,43 triliun dan ekuitas Rp3,6 triliun. Startup pinjol menyalurkan pinjaman dengan nilai outstanding atau yang masih berjalan Rp60,4 triliun. Tingkat wanprestasi pengembalian lebih dari 90 hari alias TWP 90 2,95% atau sekitar Rp1,8 triliun.

Kendati demikian, menurut survei Bank BTPN yang bertajuk ”Jenius Study: Perilaku Digital Savvy selama Ramadhan & Jelang Idul Fitri 2024”, minat masyarakat terhadap pinjaman online semakin meningkat saat Ramadan dan menjelang Lebaran 2024. 

Dalam survei yang dilakukan pada 28 Februari – 18 Maret 2024. ini, jumlah masyarakat digital savvy, atau yang beradaptasi dengan dunia digital, yang memilih opsi mengajukan pinjaman online meningkat menjadi 35% dari total responden. Jumlah ini meningkat 13% dari tahun sebelumnya. 

"Menurut hasil survei, sebanyak 35 persen dari mereka berencana mengambil pinjaman selama bulan Ramadhan 2024 untuk berbagai keperluan, di antaranya untuk menyambut lebaran (60%), modal usaha (46%), dan renovasi rumah (18%)," ungkap Digital Banking Partnership Head Bank BTPN Febru Rusli seperti dilansir Antara, Senin (1/4/2024).

 

IN
 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas