Wantiknas dan Menristek/BRIN Gelar Pertemuan Virtual Konsultasi Membahas Less Pshycal Contact Economy Saat Pandemi

Jakarta – Pandemi Covid-19 masih terus menjangkit negara belahan dunia dan berdampak pula pada melemahnya aktivitas ekonomi di beberapa negara, tak terkecuali Indonesia. Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ilham Habibie menilai ekonomi di masa mendatang dapat dikatakan less physical contact economy dan new normal economy. Hal tersebut disampaikan pada acara Focus Group Discussion Less Physical Contact Economy dengan Menristek/BRIN, Bambang Brojonegoro, Senin (11/05) yang digelar secara virtual.

Ilham mengungkapkan bahwa dengan situasi saat ini terdapat tiga poin penting yang perlu digaris bawahi yaitu tren globalisasi berkurang dan memperkuat lokalisasi, jasa digital akan sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari, serta tekanan ekonomi dan sektor UMKM. 

“Bagaimana kita bisa melihat dampak pasca Covid-19 ini saya tekankan tiga poin, yang pertama mengurangi tren globalisasi dan menekankan untuk memperkuat lokalisasi, kedua hadirnya jasa yang berdasarkan data digital itu akan menjadi sangat kuat dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ketiga tekanan pada ekonomi dan sektor UMKM,” tuturnya. 

Dirinya mengatakan manfaat lain dalam masalah Covid-19 ini ialah mendorong dalam proses transformasi digital. “Covid-19 ini dapat kita antisipasikan seperti Telemedicine yang sudah kita tunda-tunda namun saat ini menjadi satu-satunya yang kita lakukan. Ini adalah manfaat Covid-19 untuk menjalankan transformasi digital,” katanya.

Selain itu, Ilham menyimpulkan teknologi dan gaya hidup manusia menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. “Covid-19 ini menyebabkan leapfrog teknologi yang luar biasa hampir penjuru dunia sehingga proses transformasi digital terjadi lebih cepat, akan terjadi new normal pada beberapa gaya hidup manusia pasca pandemi berakhir salah satunya less physical contact economy, dan TIK merupakan fondasi juga enabler untuk kita terus bertahan dan adaptasi pada situasi kenormalan baru.

Senada dengan Ilham, Menteri Ristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro menyatakan situasi saat ini pasti akan berhadapan dengan new normal yang perlu disiapkan skenario ke depan, karena dampak ekonominya sangat luar biasa. “Kita lihat ekonomi tidak berjalan dengan adanya terutama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jadi mau tidak mau, konsisi ini tidak bisa dilanjutkan hanya sekedar PSBB, apa solusi konkrit terkait kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Ia juga mengharapkan adanya peran Wantiknas yang lebih besar dalam menghadapi situasi pandemi terkait less contact economy dan juga new normal yang akan terjadi di masa depan. “Mau tidak mau Indonesia harus menyiapkan pendekatan new normal dengan less contact economy, dan bahkan menurut saya jawaban dari definisi less contact economy dan new normal ada di Wantiknas,” ucapnya.

Pada rapat itu, Menteri Ristek/BRIN yang juga Tim Pengarah Wantiknas memberikan arahan terkait peranan TIK dalam menghadapi fenomena less physical contact economy, yaitu optimalisasi teknologi pada kondisi new normal Covid-19 dengan mengedepankan protokol yang kuat, rekomendasi di less contact economy dan new normal, pemanfaatan Artificial Inteligence (AI) dalam penanganan Covid-19, teknologi disenfektan, dan digital payment pada masa PSBB. 

“Bagaimana kita bisa mengeupgrade teknologi digital. Saya membayangkan AI dapat dikembangkan dengan mendeteksi seperti orang masuk gedung tak perlu pakai terrmometer lagi tapi sudah otomatis menggunakan AI, meskipun kita punya deteksi AI tetap protokolnya harus kuat. Satu lagi yang harus diperhatikan adalah the power of cash, sekarang bagaimana kita mengganti cashflow ini semudah mungkin melalui digital payment,” tuturnya.

“Wantiknas perlu mendorong inovasi software yang bermanfaat selama kegiatan ekonomi ini, supaya bukan sekedar tempat aplikasi software luar, tapi mendorong dalam negeri,” tambahnya.

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas