Banyak Negara Tertarik Investasi dalam SATRIA-2

Satelit SATRIA-1 masih belum mencukupi, ternyata SATRIA-2 justru banyak diminati oleh investor luar negeri. Mulai dari Eropa, Amerika hingga China.

Pemerintah Indonesia mengapresiasi minat investor dari luar negeri yang tertarik dalam pembangunan Satelit Indonesia Raya (SATRIA) 2. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan Pemerintah akan selektif dalam menentukan kerja sama strategis penyediaan satelit untuk mendukung pemerataan akses internet di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

“Banyak negara yang tertarik berinvestasi untuk SATRIA-2, mulai dari Prancis, Inggris, Amerika, Cina. Nanti kita lihat mana yang paling murah dan paling bagus,” ujarnya saat memberikan keterangan kepada pekerja media di Ruang VIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/12/2023).

Menkominfo menjelaskan saat ini kapasitas SATRIA-1 masih belum mencukupi untuk mencakup seluruh area publik dan layanan publik yang tidak tercakup oleh teknologi teresterial. Oleh karena itu, Pemerintah akan menambah kapasitas layanan dengan membangun SATRIA-2.

Menurut Menteri Budi Arie, SATRIA-2 fokus pada lokasi-lokasi baru yang belum tercakup layanan teknologi serat optik atau microwave. Dengan kapasitas mencapai 300 Gbps, SATRIA-2 akan memberikan peningkatan layanan signifikan dari SATRIA-1 yang berkapasitas 150 Gbps.

“SATRIA-1 itu kapasitasnya 150 Gigabyte artinya 150 ribu Mbps. Sementara ada yang mengkaji kebutuhan kita sampai 1000 Gigabyte atau 1 Tera. Makin lama kapasitas kita harus kita tambah,” ungkapnya.

Pembangunan SATRIA-2 akan dimulai tahun 2024, setelah melakukan pemetaan yang tepat sasaran. Keberadaan SATRIA-2 diharapkan dapat memberi tambahan 45 ribu titik layanan internet di Indonesia. 

“Investasi untuk mengerjakan proyek SATRIA-2 diperkirakan mencapai USD884 Juta atau sekitar Rp 13,7 Triliun. SATRIA-2 ini akan memperkuat akses konektivitas karena teknologi satelit cocok untuk daerah-daerah 3T. Kalau daerah 3T nggak mungkin kita tarik kabel, pakai fixed broadband kan tidak mungkin,” jelas Menkominfo.

Menteri Budi Arie menegaskan, Kementerian Kominfo mempercepat pemerataan akses internet bagi rakyat di seluruh Indonesia sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir.

“Paling nggak sebelum masa jabatan Presiden Jokowi di Oktober 2024 selesai, kami bisa mewujudkan pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Pada Kamis (28/12/2023) kemarin, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian BTS sinyal 4G di daerah 3T serta pengoperasian dan integrasi SATRIA-1 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

IN

 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas