2030, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Akan Capai Rp 4.698 T

Nusa Dua, Beritasatu.com- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan pemulihan ekonomi pascapandemi akan berlangsung dengan baik jika didukung infrastruktur digital yang berkelanjutan dan aman. Dua hasil itu menjadi prasyarat untuk menyediakan layanan publik digital terjangkau. Nilai ekonomi digital diperkirakan akan mencapai US$ 315,5 miliar.

“Ini akan memajukan pertumbuhan inovasi digital. Pada tahun 2021 yang lalu, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai US$ 70 miliar (Rp 1.042 triliun) dan terus tumbuh berkembang hingga US$ 315,5 miliar (Rp 4.698 triliun) pada tahun 2030. (Itu) yang menghadirkan potensi bagi masa depan ekonomi Indonesia,” ucap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate dalam acara Digital Innovation Network (DIN) G20 yang berlangsung secara hibrida dari The Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (3/9).

Dia mengatakan inovasi digital memiliki peran penting dalam penanganan pandemi global Covid-19 dan percepatan pemulihan pasca-pandemi. Pemerintah terus mendorong pengembangan perusahaan rintisan (startup) agar bisa berperan optimal bagi perekonomian domestik.

“Inovasi digital telah dan akan terus memainkan peran penting dalam mendorong ekonomi masa depan. Indonesia sebagai Presidensi G-20 telah memprioritaskan pertumbuhan ekosistem startup nasional dan internasional, domestik dan global dalam jangkauan peran inovasi digital,” ucap Johny.

Berdasarkan data Data Bank Dunia (2022) menunjukkan sejalan dengan laju inovasi digital, valuasi ekonomi digital dunia mencapai 15,5% dari total produk domestik bruto global. Jumlah itu meningkat 2,5 kali lebih cepat dibandingkan 15 tahun terakhir. Menkominfo mengatakan inovasi digital secara khusus mendukung bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta startup. Johny mengatakan dari data yang dia dapatkan dalam lima tahun terakhir Indonesia telah memiliki dua decacorn dan 14 unicorn.

“Sehingga startup kembali meletakkan fondasi yang kuat dari lintasan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang menjanjikan,” kata Johnny.

Dia menuturkan digitalisasi akan mendorong ekonomi masa depan sebagaimana hasil pertemuan Forum Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G-20 Indonesia. "Pada tahun 2030, diperkirakan 70% dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital," tutur Johnny.

Menteri Johnny menekankan DEWG G-20 secara khusus menyoroti isu prioritas pertama, yaitu konektivitas, dan pemulihan pasca Covid-19. Konektivitas yang tangguh dan berkualitas tinggi, telah diakui sebagai elemen mendasar dalam memfasilitasi ekonomi digital yang inklusif dan memberdayakan masyarakat bisa mendukung inovasi perusahaan rintisan. Menkominfo menyambut gembira atas dukungan dan kehadiran delegasi negara anggota G-20, undangan dan knowledge partners dalam acara yang produktif seperti DIN G-20.

“Suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya, menyambut anda semua bergabung secara fisik dan virtual. Saya harapkan, melalui acara Digital Innovation Network kita semua dapat memajukan peran penting inovasi digital,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia menempati peringkat lima di dunia dengan jumlah startup 5.662 per tahun. Menurut Semuel startup menjadi wujud research and development (R and D) bagi pelaku UMKM.

“Jadi kalau startup ini jatuh dan bangun dan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) itu hal biasa karena karyawan sudah bertambah pengetahuannya. Orang bisa belajar dari kegagalan, termasuk karyawan (di startup) karena dia sudah punya pengalaman untuk cari kerja lagi di tempat lain,” ucap Semuel.

Dia mengatakan setiap tahunnya Kemenkominfo menghasilkan 50 sampai 100 startup baru. Sedangkan dari pelaksanaan program 1.000 startup sekarang sudah menghasilkan 1.400 startup. Sedangkan dari Program Startup Studio Indonesia (SSI) Kemenkominfo telah menghasilkan 65 startup. Dalam program 1.000 startup Kemenkominfo mengumpulkan para wirausaha lalu mendorong mereka menciptakan networking hingga menghasilkan produk. Bila para wirausaha sudah bisa menghasilkan produk baru maka wirausaha bisa masuk ke program SST untuk mendorong UMKM bisa naik kelas.

“SSI tidak hanya untuk 1.000 startup tetapi terbuka. Startup yang sudah dikembangkan sendiri dan ingin dapatkan bantuan seperti mentoring, fasilitas, dan SDM untuk membenahi aplikasi maka kami bantu juga. Ini benar-benar lebih banyak brainstorming dan pelatihan,” ucapnya.

Sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/972453/2030-nilai-ekonomi-digital-indonesia-akan-capai-rp-4698-t
 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas