5 Venture Capital Indonesia Pemilik Saham Startup Unicorn

Jakarta, CNBC Indonesia - Hadirnya perusahaan rintisan atau startup menjadi peluang tersendiri bagi investor untuk berinvestasi. Para investor terus mengucurkan modal bagi beragam startup, terutama yang bervaluasi di atas US$ 1 miliar atau disebut unicorn.

Di luar negeri, bisnis venture capital sudah berusia puluhan tahun. Perusahaan modal venturea seperti Sequoia sudah punya rekam jejak panjang, bahkan terlibat dalam pendanaan awal ke startup yang kini sudah jadi raksasa teknologi seperti Apple dan Google.

Sequoia juga terlibat sejak awal di perusahaan teknologi besar seperti AirBNBdan Stripe, serta perusahaan yang sudah diakuisisi raksasa, seperti WhatsApp dan YouTube.
Soal ukuran dana kelolaan, ada nama SoftBank dengan Vision Fund yang dicetuskan Masayoshi Son. Bermodal jumbo, SoftBank mendanai Uber dan WeWork.

Kemudian, dalam beberapa tahun terakhir ada Tiger Global Management yang agresif mengoleksi saham unicorn, termasuk Grab dan ByteDance. 

Di Indonesia, juga ada venture capital (VC) yang punya banyak portofolio unicorn. 

Kebanyakan memodali startup sejak tahap awal, sebelum startup tersebut mencuri perhatian investor global yang punya kantong lebih dalam.

1. East Ventures
East Ventures memiliki deretan portofolio yang cukup beragam. VC ini mengklaim sebagai perintis aktivitas investasi modal ventura startup di Indonesia. 
Berdiri sejak 2009, East Ventures kini melakukan investasi multi-tahap, termasuk di tahap terawal (seed) dan pertumbuhan dan telah memiliki saham di 200 perusahaan di Asia Tenggara dan Jepang. Namun, fokus utama perusahaan adalah startup yang didirikan atau memiliki pasar utama di Indonesia.

East Ventures adalah investor institusi pertama di dua unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka. Selain itu, East Ventures adalah investor awal di Xendit sejak mereka mulai beroperasi pada 2015. Perusahaan lain yang menerima dana East Ventures adalah Waresix, Stockbit/Bibit, Mekari, dan KoinWorks.

2. Alpha JWC Ventures
Alpha JWC merupakan perusahaan modal ventura tahap awal hingga pertumbuhan Asia Tenggara yang memulai debutnya di Indonesia pada 2016. VC ini melakukan dana tahap awal dengan 57 perusahaan portofolio aktif dan mengelola dana senilai US$ 650 juta.

Kopi Kenangan dan Ajaib adalah perusahaan portofolio Alpha yang saat ini menyandang status startup unicorn. Mereka juga menanamkan modal di startup ternama lainnya seperti Kredivo, Mangkokku, Bobobox dan BenihBaik.

3. Intudo Ventures
Intudo Ventures adalah perusahaan modal ventura independen khusus Indonesia. VC ini berinvestasi di perusahaan lokal Indonesia dengan besaran investasi US$1 juta-US$20 juta.

Tesis utama investasi Intudo Ventures adalah mendukung profesional asal Indonesia yang berkarier atau sekolah di negeri lain, yang kemudian memutuskan untuk merintis bisnis di tanah air. Para founder ini disebut sebagai Sea Turtle.

Perusahaan berstatus unicorn yang sahamnya dimiliki oleh Intudo adalah Xendit. Mereka juga merupakan investor dari Halodoc, PasarPolis, dan TaniHub, yang kerap dikelompokkan sebagai soonicorn (startup yang valuasinya mendekati unicorn).

4. Mandiri Capital
Mandiri Capital Indonesia (MCI) adalah anak perusahaan Bank Mandiri yang bergerak di bidang Corporate Venture Capital (CVC) yang melakukan investasi dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi.

MCI berfokus pada pembiayaan kepada teknologi finansial dengan target menjembatani perusahaan teknologi pada Bank Mandiri.

MCI menanamkan modal pada startup kenamaan tanah air seperti GoTo dan Bukalapak. Selain itu ada nama startup bervalusi besar seperti Investree, Koin Works dan Amartha.

5. MDI Ventures
MDI Ventures pada perusahaan rintisan tahap awal dan menengah di kawasan Asia Tenggara dan global. Perusahaan ini bertujuan untuk memaksimalkan nilai portofolio VC di Telkom Group, memberdayakan pertumbuhan kewirausahaan digital dan membantu membangun ekosistem startup di kawasan tersebut.

Perusahaan unicorn yang sahamnya dimiliki oleh MDI Ventures adalah CodaPay dan NIUM. Nama-nama startup seperti Aruna, Sicepat, Privyid, Zenius dan Alodokter juga masuk dalam portofolio MDI. Selain itu, MDI Ventures telah membawa Run System dari bisnis rintisan menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya di perdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220728150629-37-359369/5-venture-capital-indonesia-pemilik-saham-startup-unicorn
 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas