Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $62 miliar berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023. Secara total, Proporsinya sebesar 75,6% dari total GMV ekonomi digital Indonesia sepanjang tahun ini.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai penjualan bruto atau gross merchandise value (GMV) dari lokapasar daring (e-commerce) di Indonesia ditaksir mencapai US$62 miliar atau Rp982,76 triliun pada 2023. Nilai tersebut tumbuh 7% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$58 miliar.
Dikutip dari dataindonesia.id, GMV e-commerce Indonesia ini diperkirakan akan naik menjadi US$82 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (compound annual growth rate/CAGR) 17% pada 2025. Kemudian, GMV e-commerce tanah air diprediksi terus naik hingga mencapai US$160 miliar pada 2030.
Dibandingkan dengan sektor digital lainnya, GMV e-commerce merupakan yang terbesar pada 2023. Proporsinya sebesar 75,6% dari total GMV ekonomi digital Indonesia sepanjang tahun ini.
Posisinya diikuti oleh GMV dari sektor transportasi dan pesan-antar makanan serta media online yang sama-sama sebesar US$7 miliar. Sementara, GMV perjalanan online di Indonesia sebesar US$6 miliar.
Adapun, total GMV ekonomi digital Indonesia ditaksir mencapai US$82 miliar atau sekitar Rp1.304 triliun pada 2023. Nilai tersebut mengalami kenaikan 8% dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar US$76 miliar.
Prospek ekonomi digital Indonesia diperkirakan masih tumbuh pada beberapa tahun mendatang. GMV ekonomi digital dalam negeri pun diproyeksi mencapai US$109 miliar dengan CAGR sebesar 15% pada 2025.
IN
Latest News from Wantiknas
Rate this article: