Kembangkan Layanan Digital JKN, BPJS Borong Tiga Penghargaan Digital

Jakarta - BPJS Kesehatan meraih tiga penghargaan dari TOP Digital Award 2022 yang diselenggarakan majalah IT Works. Tiga penghargaan tersebut adalah 'Top Digital Implementation 2022 #Stars 5,' 'Top Leader on Digital Implementation' untuk Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dan 'Top CIO on Digital Implementation' untuk Direktur Teknologi Informasi (TI) BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan.

Penghargaan ini diraih atas konsistensinya BPJS Kesehatan dalam mengembangkan ekosistem digital pelayanan kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ali Ghufron mengungkapkan BPJS Kesehatan dengan senantiasa akan terus merawat implementasi kesehatan berbasis TI.

"Revolusi industri 4.0 terus bergerak maju di Indonesia termasuk dalam mendukung aspek pelayanan kesehatan. Selain terus melakukan pengembangan ekosistem digital, BPJS Kesehatan juga harus senantiasa merawat agar implementasi layanan kesehatan berbasis teknologi informasi (TI) ini dapat memberikan kemudahan serta tetap berjalan sesuai dengan prinsip Good Governance. Kami ucapkan terima kasih kepada Majalah IT Works, karena langkah kami untuk terus menjaga ekosistem digital dalam JKN ini dianggap sebuah kinerja positif dari yang telah kami lakukan," ujar Ali Ghufron dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12/2022).

a menambahkan penerapan digitalisasi layanan kesehatan diharapkan tidak hanya berimbas pada kemudahan layanan bagi peserta maupun stakeholder dalam ekosistem JKN. Melainkan, digitalisasi juga berdampak bagi BPJS Kesehatan dan program JKN, untuk saat ini maupun mendatang. Mengingat digitalisasi adalah investasi yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan perubahan zaman.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS), Ilham Akbar Habibie mengungkapkan dalam keynote speech-nya, penghargaan tersebut mengungkapkan pentingnya penerapan TI. Karena saat ini, seluruh lini bisnis maupun pemerintahan sudah semakin terdampak oleh keberadaan digitalisasi. Ilham juga menyorot di masa depan, pertukaran data akan semakin banyak dilakukan, baik antar instansi pemerintahan maupun perusahaan. Menurutnya, pembentukan big data berbasis artificial intelligence (AI), atau kecerdasan buatan harus dikembangkan

"Untuk itu, diperlukan pengolahan data yang baik salah satunya dengan pembentukan big data berbasis artificial intelligence, bisa dengan machine learning atau yang lain, dan ini harus terus dikembangkan," kata Ilham.

Mengomentari ini, Direktur TI BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengungkapkan tantangan dalam mengelola program JKN akan semakin besar. Terutama, dalam perjalanan menuju Universal Health Coverage (UHC), atau tercakupnya seluruh penduduk Indonesia dalam skema JKN. Jumlah kepesertaan yang besar tentu akan berdampak pada ekosistem JKN, termasuk penerapan digitalisasi dan TI. Hal ini mengingat 9.000 pegawai BPJS Kesehatan yang harus melayani 270 juta penduduk Indonesia.

"Dengan jumlah pegawai yang relatif tidak terlalu besar sekitar 9000-an pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia, dalam waktu dekat BPJS Kesehatan harus melayani 270 juta penduduk Indonesia. Untuk itu, diperlukan sistem teknologi informasi yang kuat dan memadai," kata Edwin.

Senada dengan Ali Ghufron, Edwin menjelaskan saat ini BPJS Kesehatan adalah akselerator layanan digital program JKN, karena TI menjadi inti dari proses yang ada di BPJS. Lebih jauh, TI telah ditingkatkan posisinya yang awalnya hanya sebagai pendukung yang menyediakan layanan digital saja. Kini TI telah diubah dengan mendukung agar kinerja finansial dan keberlangsungan BPJS dan program JKN tetap terjaga.

"Apalagi di tahun depan, rencana strategis BPJS Kesehatan adalah peningkatan kepatuhan dalam program JKN. Peran TI sangat penting bagaimana mengakselerasi kebijakan terkait kepatuhan peserta dengan pemangku kepentingan lain. Dalam penegakan kepatuhan JKN, kita akan lebih banyak berkolaborasi dengan stakeholder terkait, akan lebih sering melakukan pertukaran data, sehingga diperlukan tata kelola yang mumpuni dalam digitalisasi layanan," pungkas Edwin.

Saat ini, BPJS Kesehatan sudah memanfaatkan teknologi terbaru seperti AI, serta sudah mulai memasukkan unsur future of connectivity, termasuk teknologi 5G untuk mendukung tujuan organisasi ke depan.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6463903/kembangkan-layanan-digital-jkn-bpjs-borong-tiga-penghargaan-digital

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas