Sharing Session: Enabling the Indonesian Digital Government Transformation

Jakarta – Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) gelar kegiatan sharing session bersama World Bank dengan tema “Enabling the Indonesian Digital Government Transformation”, secara virtual, Selasa (28/07). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana dan Anggota Tim Pelaksana Wantiknas.

Ketua Tim Pelaksana Wantiknas, Ilham A Habibie mengatakan kegiatan sharing session ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas terkait analisis transformasi digital di Indonesia yang lebih baik. “Minggu lalu kita melakukan meeting virtual dengan Menteri PPN/Kepala Bappneas saya kira presentasi yang kita lakukan diterima dan beliau sangat tertarik dan senang dengan hasilnya terutama bagaimana kita bisa melakukan transformasi digital yang lebih efektif dan efisien,” katanya.

Dalam acara tersebut membahas terkait transformasi digital di pemerintahan Indonesia. Berdasarkan kajian yang dilakukan World Bank terhadap pemerintahan Indonesia disebutkan tantangan yang dirasakan oleh pemerintah Indonesia dalam mentransformasikan digital yaitu mengenai tata kelola dan IT Talent. Tak hanya tantangan, dalam sharing session tersebut juga dibahas mengenai negara-negara yang sudah berhasil melakukan transformasi digital, seperti UK dan Australia. 

Menurut Ilham, perlu juga dilakukan analisis terhadap negara-negara tetangga yang memang sudah berhasil dalam transformasi digital. “Saya kira cukup jelas apa yang sudah dibahas tadi sangat rinci. Selain perbandingan beberapa negara tersebut, kita perlu juga membandingkan dengan negara tetangga bagaimana melakukan hal itu,” tuturnya.

Dirinya menambahkan bahwa analisis negara tetangga dari sisi digital government index juga dibutuhkan yaitu bagaimana negara-negara yang merupakan negara berkembang sama dengan Indonesia. “Tadi ada digital government index, terlihat bahwa yang memang status perkembangan negaranya ada di atas kita. Tapi sangat menarik, negara Vietnam itu harusnya di bawah kita kalau dilihat dari government index-nya secara umum atau dari segi pendapatan perkapitanya dibanding dengan negara kita yang sudah berubah menjadi berpendapatan menengah ke atas, jadi kalau kita lihat Vietnam jauh dari kita,” pungkasnya. 

Persoalan digital talent di pemerintahan juga menjadi topik hangat dalam sharing session tersebut. World Bank memandang bahwa terdapat lima faktor menjadi tantangan dalam mengembangan SDM digital di pemerintahan. Pertama, tidak adanya definisi kompetensi digital secara sistematis dalam pemerintahan. Kedua, metode rekruitmen yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Ketiga, belum ada koordinasi digital skill development program. Keempat, kurangnya kompentensi yang kritis dan terakhir adalah kebijakan dan regulasi.

“Perlu ada kajian lebih lanjut mengenai digital talent. Pada umumnya kita pasti kekurangan orang di bidang IT khususnya di pemerintahan. Kita harus analisis lebih detil dan studi banding cara bekerjanya pemerintahan Inggris atau negara lain,” tutupnya. 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas