Koordinasi dan Kolaborasi dalam Peningkatan dan Penguatan UMKM Digital

Jakarta – Diketahui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar penting dalam perekenomian nasional. Sebagai penyumbang domestik bruto (PDB) nasional, UMKM memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlepas dari tantangan di masa pandemi Covid-19, peningkatan UMKM ini merupakan momentum untuk mengakselerasi transformasi digital pada sektor perekonomian. Terlebih, Presiden Joko Widodo menargetkan untuk tahun 2022 minimal sudah 20 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital.

Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung UMKM agar semakin tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, kemarin, Selasa (12/04) Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) gelar Rapat koordinasi pembahasan UMKM Digital secara luring dan daring. 

Dalam sambutannya, Ketua Tim Pelaksana Wantiknas, Ilham Habibie mengatakan bahwa digitalisasi UMKM merupakan peluang besar dalam perekonomian nasional. Seperti halnya di Provinsi Bali, Ilham bercerita bahwa di Bali saat ini sudah siap untuk transformasi ekonomi digital dengan memberdayakan UMKM lokal. Akan tetapi tidak hanya pada proses transaksi penjualan melalui teknologi saja, namun dimulai dari produksi barang hingga menyediakan jasa secara digital yang merupakan konsep mini factory.

“Konsep mini factory ini akan diseriuskan di Bali,” katanya.

Hadir pula narasumber Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Eddy Satriya. Dalam paparannya, Eddy menjelaskan fokus trade area yang terdiri dari usaha mikro dengan optimalisasi e-catalogue dan on boarding media sosial, kemudian usaha kecil dengan otpimalisasi e-commerce lokal dan homogen, dan usaha menengah dengan optimalisasi e-commerce global dan ekspor. 

Selain itu, kata Eddy, ada yang perlu digaris bawahi saat ini ada 4 transformasi besar dalam UMKM yakni, transformasi usaha informal ke formal, transformasi memaksimalkan inovasi dan digitalisasi, transformasi rantai pasok, dan koperasi modern 

“Artinya bagaimana produk UMKM dengan lokal karakteristiknya masuk ke rantai pasok nasional hingga global. Kita harapkan juga teman-teman di startup bisa mengarahkan bagaimana memaksimalkan pemanfaatan digitalasi koperasi-koperasi dari yang besar dan kecil dengan proses digitalisasi agar lebih mudah menyeleksi atau mengelompokan mereka,” jelas Eddy.

Menurut Eddy, saat ini perlu adanya semacam kebijakan yang mengatur bagaimana pola transaksi barang di e-commerce karena banyak sekali tantangan yang dihadapi. 
“Masalahnya di e-commerce mulai dari tingginya import barang, ketidakcocokan barang dengan yang diiklankan, hingga terkait cash on delivery,” ujarnya. 

Di akhir, Eddy berharap adanya kolaborasi dengan Wantiknas dalam memaksimalkan UMKM digital dan memajukan produk dalam negeri.

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas