Infrastruktur Telekomunikasi Kunci Percepatan Transformasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta – Selain menjadi fondasi utama dan salah satu syarat dalam percepatan transformasi digital, infrastruktur telekomunikasi juga menjadi pendorong dalam pertumbuhan ekonomi digital. Penataan infrastruktur telekomunikasi memerlukan sinergi stakeholder untuk mewujudkan ekonomi nasional. Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Tim Pelaksana Wantiknas, Garuda Sugardo saat memberikan sambutan dan membuka acara Diskusi TIK-Talk#16: Sinergi Penataan Infrastruktur Telekomunikasi sebagai Platform Utama Transformasi Digital, kemarin (26/02).


“Namun apapun semua yang dikerjakan pada akhirnya adalah pertumbuhan ekonomi. Kita harus berpikir, apapun yang kita kerjakan infrastruktur, transformasi digital, goal-nya adalah petumbuhan ekonomi digital,” tutur Garuda. 


Sementara itu, Dirjen SDPPI Kemkominfo yang juga Sekretaris Tim Pelaksana Wantiknas, Ismail memaparkan peluang pemerataan akses merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Akses di berbagai daerah akan menciptakan kesempatan bagi UMKM untuk tumbuh dan menciptakan lapangan kerja baru. 


“Pemerataan akses memiliki peluang luar biasa. Contoh, Go-jek, dari Go-food saja sudah berapa jumlah UMKM yang terbantu dalam memanfaatkan aktivitas itu, banyak sekali yang tumbuh,” terang Ismail.


Ismail juga menjelaskan bagaimana kemajuan dari negara Korea Selatan dan Tiongkok dalam menumbuhkan ekonomi desa. Berawal dari krisis moneter peralihan dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi hingga saat ini menjadi negara maju dalam bidang digital.


Saat Indonesia mengalami krisis moneter, Korea Selatan pun mengalaminya hingga membuat ekonomi terpuruk sepanjang sejarah. Kemudian pada tahun 2000 Korea Selatan mengambil langkah penting di mana memberikan investasi besar pada teknologi informasi dan komunikasi dalam sebuah project “Ten Million People Internet Education”.


Sedangkan Tiongkok sendiri merupakan negara yang mengutamakan penggunaan uang kertas, kemudian melakukan penetrasi digital melalui pemanfaatan perangkat mobile hingga saat ini Tiongkok menjadi pengguna mobile payment terbesar.


“Tantanganya berat. Tapi kita lihat negara Korea Selatan dan Tiongkok memiliki broadband yang bagus. Korea dulu mengalami krisis, lalu bangun network broadband infrastruktur yang luar biasa, ekonomi tumbuh sangat cepat,” terang Ismail. 


Dikatakan Ismail, kuncinya adalah produktivitas. Tidak asal sekedar membangun infrastruktur banyak akan tetapi tidak nyata. “Jangan sampai kita dininabobokan tapi produktivitas rendah tidak memanfaatkan dengan baik,” tegasnya.


Diksusi ini juga dihadiri oleh berbagai multistakeholder, seperti akademisi, asosiasi, kementerian dan lembaga sekitar 60 peserta. Turut berparitisipasi pula pembicara lainnya Kasubdit Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah, Kemendagri Benny Kamil dan Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak, Universitas Indonesia, Haula Rosdiana.


Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Kebijakan Publik, Universitas Indonesia, Haula Rosdiana menuturkan masalah faktual terkait peran telekomunikasi dalam pertumbuhan ekonomi. “Telekomunikasi sebagai enabler bagi dunia usaha dan juga pemerintah. Artinya kita harus duduk bareng antara stakeholder terkait, kebersinambungan sudah seharusnya antara para pelaku usaha telekomunikasi dan infrastruktur dan perlu didorong untuk memperkuat NKRI,” tukas Haula.

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas