Bank Kelas Menengah Perkuat Layanan Digital dengan Membangun SuperApp

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital di perbankan terus berlanjut. Jika bank-bank kecil banyak konvensi menjadi bank digital, bank-bank melakukan transformasi dengan membangun superapps dalam melayani nasabah secara digital.

Namun, pengembangan superapps  rupanya tidaknya hanya dilakukan oleh bank-bank bermodal jumbo. Bank-bank menengah juga melakukan hal serupa sebagai langkah bertranformasi digital. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) salah satunya yang telah mencatat progres lebih maju. 

Perseroan telah melakukan ujicoba internal terhadap superapps yang sedang dikembangkan itu sejak Semester I lalu.  Andi Nirwoto Direktur Teknologi Informasi Bank BTN mengatakan,  sekitar 60%-70% dari total fitur yang akan disediakan pada superapps tersebut telah disebarkan. 

Ia bilang, pelaksanaan ujicoba terbatas superapps  tersebut difokuskan untuk menguji beberapa fitur antara lain registrasi dan aktivasi melalui aplikasi, berbagai macam fitur billing and payment serta sistem back office bank yang kami harapkan dapat memastikan kesiapan superapps ini secara komprehensif.

"Dengan melihat progres pengembangan saat ini serta pengintegrasian dengan berbagai apps eksisting lainnya khususnya aplikasi yang terkait dengan perumahan, kami optimis dapat meluncurkan superapps ini pada sekitar kuartal III dan kuartal IV tahun ini," ungkapnya pada Kontan.co.id, Kamis (7/7).  

Andi menambahkan, pihaknya sadar bahwa pengembangan superapps membutuhkan komitmen tinggi, termasuk dari sisi investasi. Oleh karena itu, BTN telah menyiapkan total Cost of Ownership (TCO) superapps sekitar Rp 100 miliar.

Tahun ini, BTN menganggarkan capex IT sebesar Rp 800 miliar. Hingga Mei, kata Andi, sekitar 30% sudah terserap. Realisasinya digunakan untuk optimasi channel, distribusi layanan, peningkatan sistem Bank, termasuk di dalamnya untuk pengembangan superapps serta peningkatan infrastruktur network dan security. 

PT Bank KB Bukopin Tbk yang sedang fokus melakukan penyehatan aset dan penguatan modal tahun ini juga sudah mempersiapkan rencana pengembangan SuperApps yang ditargetkan akan meluncur tahun 2023. 

"Jumlah channel akan kita minimalisasi menjadi hanya satu yakni layanan superapps sejalan dengan roadmap transformasi digital kita," kata Executive Vice President Digital Division Head Bank KB Bukopin Charles Budiman, Rabu (6/7).

Charles mengatakan, tahun ini KB Bukopin sudah benar-benar masif melakukan digitalisasi. Sehingga transaksi digital ditargetkan bisa meningkat dua kali lipat dari tahun 2021 lalu. 

Eksekusi transformasi digital sudah bisa digencarkan setelah tahun lalu KB Bukopin menetapkan peta jalan transformasi digitalnya. Dalam mengeksekusi rencana digital yang sudah disusun itu, ada tiga hal penting yang dipersiapkan KB Bukopin yakni menetapkan segmen pasar yang dibidik sehingga bisa mempersiapkan langkah marketing, menyiapkan teknologi, dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital. 

Dalam memperkuat SDM digital, Bank KB Bukopin telah mendatangkan ahli-ahli digital yang dimiliki induknya, Kookmin Bank, dari Korea Selatan untuk membantu pengembangan talenta digital secara organik di Indonesia.

"Kami akan mengutilisasi ekspertis yang sudah didatangkan dari Korea dan melatih orang-rang disini untuk bisa mencapai level yang diharapkan," jelas Charles.

Sebelum superapps itu diluncurkan, Bank KB Bukopin akan terus melakukan pengembangan pada aplikasi digital Wokee. Versi baru dari aplikasi itu akan diluncurkan tahun ini dengan penambahan fitur-fitur baru. Adapun pengguna aplikasi Wokee saat ini baru mencapai 56.000, sedangkan nasabah ritel perseroan sudah mencapai 1,6 juta.  

Baru-baru ini, Bank KB Bukopin telah berhasil menjual aset bermasalah senilai Rp 2,65 triliun. Setelahnya perseroan telah mendapatkan pinjaman US$ 300 juta dari International Finance Corporation (IFC) untuk mendukung ekspansi bisnisnya serta mendapatkan pinjaman subordinasi sebesar Rp 3 triliun dari Kookmin Bank Hongkong untuk memperkuat modal tier II perseroan.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga akan meluncurkan superapps pada awal 2023. Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii, mengatakan proses pengembangannya sudah dimulai tahun ini. superapps itu akan mengusung teknologi dan behavior baru, misalnya micro services atau arsitektur layanan mikro. Micro services merupakan kerangka arsitektur yang dipakai sebagai model dalam pembuatan sistem cloud modern. 

"Kami sebenarnya sudah punya superapps sekarang yang versi eksisting, tapi rasanya untuk bisa memberikan layanan lebih ke nasabah, kami perlu superapps baru,” ujarnya. superapps merupakan satu platform yang menawarkan berbagai macam layanan hanya dalam satu aplikasi.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJB) juga tengah mengembangkan superapps DIGI. Pengembangan layanan itu dilakukan sejalan dengan tujuan BJB sebagai hybrid bank akan terus melakukan inovasi dan transformasi terbaru demi memanjakan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dan untuk menambah user experience.

Direktur Information Technology, Treasury and International Banking Bank Bjb Rio Lanasier mengatakan, pengembangan superapps itu dikembangkan dengan menghadirkan layanan digital transaksi keuangan untuk seluruh kebutuhan mulai dari belanja, transfer, pembayaran, pengajuan kredit, investasi dan lainnya.

Demi pengembangan superapps , Bank Bjb menggelontorkan capex infrastruktur IT hingga Rp 500 miliar secara berkesinambungan demi menghadirkan layanan digital yang optimal untuk nasabah.

Sumber: https://newssetup.kontan.co.id/news/bank-kelas-menengah-perkuat-layanan-digital-dengan-membangun-superapp?page=all
 

Beri rating artikel ini:

https://github.com/igoshev/laravel-captcha

Berita Terbaru

Berita terbaru dari Wantiknas